Selasa, 01 November 2011

DINASTI SINGOSARI


Kerajaan Singosari merupakan kerajaan yang berawal dari daerah Tumapel, yang di kuasai oleh seorang Akuwu (bupati). Letaknya di daerah pegunungan yang subur di wilayah Malang dengan pelabuhannya bernama Pasuruan. Dari kerajaan inilah Singosari berkembang menjadi kerajaan yang besar di Jawa Timur. Kebesaran ini di dapat setelah kerajaan ini berhasil mengalahkan kerajaan Kediri dalam pertempuran di dekat Ganter tahun 1222 M di bawah pimpinan Ken Arok.
1.      Sumber Sejarah
·         Kitab Pararaton , yang menceritakan tentang raja – raja Singosari.
·         Kitab Negarakertagama, yang menceritakan tentang silsilah raja – raja Majapahit yangf berhubungan dekat dengan raja – raja Singosari.
·         Prasasti – prasasti setelah tahun 1248 M.
·         Berita – berita China, yang menceritakan bahwa Kaisar Kubilai Khan (China) pernah mengirimkan pasukannya untuk menyerang kerajaan Singosari.
·         Peninggalan – peninggalan purbakala berupa bangunan Candi, seperti candi Kidal, candi Jago, dan candi Singosari.

2.      Kehidupan Politik
Kerajaan Singosari yang pernah mengalami kejayaan dalam perkembangan kerajaan hindu di Indonesia dan bahkan menjai cikal bakal lahirnya kerajaan Majapahit. Di dalam kitab Pararaton di ceritakan bahwa Ken Arok (raja pertama) adalah anak dewa Brahmana yang di titiskan lewat seorang perempuan dari desa Pungkur, tubuh Ken Arok bercahaya. Brahmana smpat menyampaikan pesan bahwa kelak bayi tersebut akan menjadi seorang raja. Tanpa di ketahui alasannya, bayi tersebut di buang oleh ibunya. Namun seorang pencuri yang bernama Lembong menemukan dan menjadikannya anak angkat. Tetapi Ken Arok tumbuh menjadi anak yang nakal, suka berkelahi, mencuri serta mengganggu orang lain. Setelah dewasa, Ken Arok pergi mengembara hingga sampai ke gunung Kawi. Ia bertulang menjadi seorang pencuri, perampok, pembunuh, dan pengganggu wanita.

Kejahatan yang semakin merajalela ini membuat Ken Arok di buru oleh masyarakat dan Pasukan Kediri, akan tetapi ia sempat meloloskan diri. Setelah itu ia bertemu dengan seorang Brahmana yang bernama Lohgawe dan Ken Arok pun di angkat sebagai anak. Ia memproleh pendidikan keagamaan dan ilmu pengetahuan dari Lohgawe. Lambat laun ia menjadi seorang yang cakap, berani, dan mengagumkan. Setelah itu dia di angkat menjadi pengawal Adipati Tumapel yaitu Tunggul Ametung yang kemudian nanti di taklukkan Ken Arok dan menjadi cikal bakal lahirnya kerajaan Singosari seperti yang di sebutkan di atas.

Semula Ken Arok adalah seorang pengawal setia Tunggul Ametung dan sebagai tangan kanan Akuwu (bupati). Akan tetapi kesetiaan ini berubah tatkala timbul keinginannya untuk memiliki memperistri dari istri Tunggal Ametung, Ken Dedes. Ken Arok akhirnya berhasil mewujudkan keinginannya dengan peranrtara Kebo Ijo, melalui cara membunuhnya menggunakan keris yang di tempahnya kepada Mpu Gandring. Setelah itu Ken Arok memperistri Ken Dedes dan menjadi Akuwu (bupati) di Tumapel. Kerajaan Singosari juga sering di warnai dengan antar sesamanya untuk memperebutkan kekuasaan dan berupa penghianatan. Peristiwa keris Mpu Gandring ini kebenarannya masih belum jelas, apakah keris ini telah membunuh beberapa orang sampai 7 orang seperti kutuka Mpu Gandring. Setelah memerintah dengan bantuan Brahamana, Ken Arok berhasil mengubah ketatanegaraan sesuai dengan ajaran Hundu dan mendirikan Dinasti Garindra Wangsa yang kemudian di rubah menjadi Singosari.
3.      Raja – Raja yang Pernah Memerintah
a.      Raja Ken Arok
Raja Ken Arok yang bergelar  Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi. Dinasti ini didirikan dengan tujuan untuk menghilangkan jejak tentang siapa sebenarnya dirinya dan mengapa berhasil mendirikan kerajaan tersebut. Selain itu juga nanti keturunan Ken Arok tidak ternoda terhadap kerajaan yang pernah ia lakukan. Ken Arok memerintah pada tahun 1222  sampai dengan 1227 M. masa pemerintahannya di akhiri dengan tragis, ia di bunuh oleh kaki tangan Anusapati, anak tirinya (anak Ken Dedes dengan suaminya Tunggul Ametung)
b.      Raja Anusapati
Dengan meninggalnya Ken Arok, kerajaan di pegang oleh Anusapati. Ia memerintah cukup lama (1227 sampai dengan 1248 M). tetapi di dalam pemerintahan tersebut ia tidak melakukan perubahan apa – apa. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar setelah terdengar oleh putra Ken Arok dengan Ken Umang yang bernama Tohjaya. Tohjaya mengetahui bahwa kegemaran Anusapati adalah menyabung ayam, maka di undanglah Anusapati di Gedong Jawa tempat kediaman Tohjaya. Saat asyik melihat aduan ayam tersebut, maka Tohjaya mencabut keris Mpu Gandring yang di bawa Anusapati dan langsung menusukkannya hingga Anusapati meninggal dunia.
                                  
c.       Raja Tohjaya
Dengan meninggalnya Anusapati, kekuasaan di pegang oleh Tohjaya. Tohjaya memerintah Singosari tidak begitu lama yang hanya beberpa bulan saja (1248 M). Karena putra Anusapati yang bernama Ranggawuuni mengetahui perihal kematian ayahnya. Ranggawuuni yang di bantu oleh Mahesa Cempaka menuntut hak atas tahta tersebut kepada Tohjaya. Tetapi rencana ini di ketahui oleh  Tohjaya dan langsung mengirim pasukan untuk menangkap Ranggawuni dan Mahesa Cempaka. Tetapi dengan cepat rencana ini di ketahui mereka berdua dan merekapun sempat melarikan diri.

Untuk menyelidiki ini, Tohjaya mengirim Lembu Ampal untuk menangkap mereka bardua. Namun Lembu Ampal menyadari bahwa yang berhak atas tahta tersebut adalah Ranggawuni. Kemudian ia berbalik membela Ranggawuni dan Mahesa Cempaka dan berhsil merebut kekuasaan dari Tohjaya.

d.      Raja Ranggawuni (Wisnu Wardhana)
Setelah naik tahta dengan di bantu Mahesa Cempaka dengan gelar Narasingharamurti. Mereka memerintah secara bersamaan (1248 sampai dengan 1268 M). pemerintahan ini ternyata mamapu membawa Singosari pada kesejahteraan.
e.       Raja Kertanegara
Sepeninggal raja Ranggawuni, kekuasaan di pegang oleh putranya. Raja Kertanegara merupakan kerajaan terakhir Singosari. Di bawah pemerintahannya, Singosari mencapai kejayaannya (1268 sampai 1292 M). Setelah menganggap Jawa Timur sudah stabil dan dapat di kuasai sepenuhnya, raja Kertanegara melangkah keluar Jawa Timur untuk mewujudkan cita – cita persatuan seluruh nusantara.

Adapun langkah – langkah yang di lakukan yaitu:
1.      Melakukan Ekspedisi Pamalayu (1275 dan 1286 M) untuk menguasai kerajaan Melayu serta untuk melemahkan posisi kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
2.      Menguasai Bali (1284 M)
3.      Menguasai Jawa Barat (1289 M)
4.      Menguasai Pahang, dan Tanjung Pura (Kalimantan)

4.      Kehidupan Sosial
Ketika Ken Arok menjadi penguasa di Tumapel, ia berusaha meningkatkan kehidupan masyarakatnya hingga mengakibatkan daerah di sekitar Tumapel banyak yang bergabung dengan Tumapel. Keadaan seperti ini mengakibatkan kaum Brahmana Kediri yang menentang raja Kertajaya melarikan diri ke Tumapel dan meminta perlindungan kepada Ken Arok.

Namun semua itu berubah saat Anusapati berkuasa di Singosari, kehidupan masyarakatnya kurang mendapat perhatian. Barulah pada masa pemerintahan Wisnuwardana kehidupan masyarakat Singosari tertata rapi.

5.      Kehidupan Ekonomi
Mengenai kehidupan perekonomian Singosari tidak begitu jelas diketahui. Akan tetapi mengingat kerajaan tersebut terletak di tepi sungai Brantas (Jawa Timur), kemungkinan masalah ekonomi tidak jauh berbeda dari kerajaan – kerajaan terdahulunya, yaitu secara langsung maupun secara tidak langsung rakyat ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran.

6.      Kehidupan Budaya
Gambaran perkembangan kebudayaan sejak berdirinya kerajaan Singosari terlihat dari di temukannya peninggalan berupa candi – candi dan patung yang di bangun dari zaman kekuasaan Singosari. Diantaranya seperti candi Kidal, Jago, dan candi Singosari. Sedangkan patung yang di temukan adalah patung Ken Dedes sebagai dewi Prajnaparamita lambing kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam bentuk Joko Dolok yang di temuksn dekat Surabaya dan patung Amoghapasa juga perwujudan dari raja Kertanegara yang dikirim ke Dharmacraya ibu kota kerajaan Melayu. Kedua perwujudan patung tersebut dapat di ketahui bahwa raja Kertanegara beragama Budha beraliran Tantrayana (Tantriisme).










DAFTAR PUSTAKA
Sari, Hafnita Dewi Lubis. 2011. Diktat Sejarah Indonesiai I. Medan: Universitas Negeri Medan
Wayan, I. 2000. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum untuk SMU Kelas XI Kurikulum 1994. Jakarta: Erlangga
Wayan, I. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XI 2Program Ilmu Sosial Kurikulum KTSP. Jakarta: Erlangga